Empat Polisi Diselamatkan Nelayan, Dua Hari Terkatung-katung di Laut Lepas

Menangis--Briptu Rinaldo disambut tangis haru oleh keluarganya di Mapolres Pessel sesaat dinyatakan hilang sejak Minggu 28 Desember 2008 lalu

Menangis--Briptu Rinaldo disambut tangis haru oleh keluarganya di Mapolres Pessel sesaat dinyatakan hilang sejak Minggu 28 Desember 2008 lalu

PESSEL–Setelah dinyatakan hilang sejak, Minggu, 28Desember 2008 lalu. Akhirnya, 4 anggota Polres Mentawai dan 1 nahkoda kapal yang tengah melaksanakan tugasnya di sekitar perairan Sikakap, Kabupaten Mentawai ditemukan nelayan di Perairan Kambang, Kecamatan Lengayang, Pesisir Selatan, Rabu (31/12) sekitar pukul 08.00 WIB. Mereka sempat terapung selama 62 jam di laut lepas dengan menggunakan jerigen minyak serta jaket pelampung.

Beruntung kelima korban dapat diselamatkan. Kelima korban tersebut yakni, Brigadir Agus Hermanto (Kanit 2 Intelkam Polres Mentawai), Bripda Riki Loanda (anggota Sat Intelkam Polres Mentawai), Briptu Rinaldo (anggota Sat Pol Air Mentawai), Briptu Deki Junaidi (anggota Sat Pol Air Mentawai) dan Fitra (22) nahkoda kapal warga Tua Pejat Mentawai. Baca lebih lanjut

Memandang Si Biru Dari Parasut Paralayang

Keindahan alam Pesisir Selatan

Keindahan alam Pesisir Selatan

DILIHAT dari nama Pasisia Selatan (Pessel),  pasti terbayang daerah tadi berupa hamparan pasir putih dan birunya laut. Sebab, terletak di daerah pesisir pantai barat Sumbar.Dilhat dari nama dan letaknya, Kabupaten Pessel merupakan daerah bahari yang menyimpan sejuta wisata yang patut dikagumi. Bukan saja wisata baharinya, wisata alam pun tak kalah indahnya dari daerah lain. Salah satu wisata tersohor di derah itu adalah, Bukit Langkisau. Karena objek wisata tersebut memadukan antara wisata bahari, wisata alam dan olahraga.
Bukit yang tingginya 214 meter dari permukaan laut itu, terletak di tengah jantung Kota Painan. Sehingga, pemandangan jika berada di puncak Bukit Langkisau tertuju pada Kota Painan serta hamparan pasir putih dan samudera yang biru di hiasi pulau-pulau kecil yang berderet sejajar seakan memukau parawista yang berkunjung ke tempat itu. Baca lebih lanjut

Pencuri Ikan Ditangkap di Pessel

Diamankan-- Satu unit Kapal Motor milik Nelayan Sibolga di amankan oleh Tim Gabungan Pemantau Perairan Pessel karena terbukti mencuri ikan di Perairan Pessel tanpa izin. Foto Diky Lesmana.

Diamankan-- Satu unit Kapal Motor milik Nelayan Sibolga di amankan oleh Tim Gabungan Pemantau Perairan Pessel karena terbukti mencuri ikan di Perairan Pessel tanpa izin. Foto Diky Lesmana.

PAINAN— Tertangkap tangan tengah menjalankan aksi pencurian ikan di perairan Pesisir Selatan, tepatnya di sekitar Pulau Gosong, Kecamatan Sutera satu unit kapal pancing berbobot 4 GT asal Sibolga, diamankan Tim Gabungan Pemantau Perairan Pessel, Senin (22/12) sekitar pukul 02.00 WIB. Dari kapal bermerek dinding KM Mora ikut diamankan kapten kapalnya berikut lima anak buah kapal (ABK). Baca lebih lanjut

Rumah Korban Abrasi Pessel akan Direlokasi

Gambaran-- Begilah gambaran Pantai Muaro Aia Haji, dua hari pasca bencana gelombang besar melanda. Foto Diky Lesmana.

Gambaran-- Begilah gambaran Pantai Muaro Aia Haji, dua hari pasca bencana gelombang besar melanda. Foto Diky Lesmana.

PAINAN–Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) akan segera merelokasi 52 rumah yang hancur dan rusak akibat gelombang pasang di sepanjang bibir Pantai Muaro Aia Haji, Nagari Aia Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti, November silam.Relokasi akan dilakukan pada awal 2009.

“Awal 2009 ini kita segera merelokasi sekitar 52 unit rumah warga korban gelombang besar pada akhir November di sepanjang pantai Muaro Aia Haji,” ujar Bupati Pessel H Nasrul Abit kepada POSMETRO kemarin di Painan. Baca lebih lanjut

Keindahan Pantai Pesisir Selatan Dari Udara

Menikmati-- Asyik memang menikmati pemandangan indah pantai Pesisir Selatan dari ketinggian dengan menggunakan Parasut Paralayang di Puncak langkisau Painan. Foto Diky Lesmana.

Menikmati-- Asyik memang menikmati pemandangan indah pantai Pesisir Selatan dari ketinggian dengan menggunakan Parasut Paralayang di Puncak langkisau Painan. Foto Diky Lesmana.

Keeksotisan Pantai Pasisia Selatan, Surga di Selatan Sumbar

Pantai Carocok Painan

Pantai Carocok Painan

KABUPATEN Pesisir Selatan sudah lama dikenal dengan wisata alam dan bahari. Memiliki wilayah laut yang cukup luas karena berbatasan dengan Samudera Indonesia dan sangat kaya dengan potensi kelautan dan mempunyai potensi besar di sektor produksi ikan laut, sektor pariwisata diandalkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pemkab Pessel sendiri sangat serius dalam mengelola pariwisata.
Prasarana dan sarana seluruh kawasan wisata sedang dilakukan pembangunannya. Adanya peningkatan prasarana dan sarana diharapkan masuknya investor dari luar Pasisia Selatan yang mau menjadi pengelola dunia pariwisata di daerah ini. Sekarang, jika wisatawan datang ke Pasisia Selatan, begitu banyak alternatif wisata yang bisa dinikmati. Wisata alam, bahari, sejarah dan sejarah menjadi andalan bagi daerah yang dipimpin Bupati Nasrul Abit. Kabupaten yang terletak di paling selatan dari Propinsi Sumatera Barat ini, memiliki 12 Kecamatan dan 37 Nagari. Masing-masing nagari dan kecamatan memiliki potensi wisata yang berbeda. Baca lebih lanjut

Rumah Hancur Disapu Gelombang

Menatap-- Salah seorang korban abrasi pantai di Muaro Aia haji, Pessel menatap puing-puing rumahnya yang hancur disapu gelombang besar pada Selasa (25/11/08) lalu. Foto Diky Lemana

Menatap-- Salah seorang korban abrasi pantai di Muaro Aia haji, Pessel menatap puing-puing rumahnya yang hancur disapu gelombang besar pada Selasa (25/11/08) lalu. Foto Diky Lemana

Korban Abrasi di Pessel Memprihatinkan

Hancur-- Salah satu rumah dari 38 rumah yang hancur disapu bencana gelombang tinggi di Muaro Aia Haji, Pessel.Foto Diky Lesmana

Hancur-- Salah satu rumah dari 38 rumah yang hancur disapu bencana gelombang tinggi di Muaro Aia Haji, Pessel.Foto Diky Lesmana

PESSEL–Bencana gelombang besar yang menghantam pinggiran pantai Muaro Aia Haji, Nagari Aia Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan, empat hari lalu, masih meninggalkan duka lara di hati para korban.

Masyarakat yang kehilangan tempat tinggalnya itu kini harus menumpang di rumah kerabat dan tetangga sekitar. Sedikitnya, 38 rumah hancur. Bahkan, keberadaan rumah dan puing-puingnya pun tidak terlihat karena telah datar terbawa arus gelombang laut yang menyapu daerah itu.
Darius (50), salah seorang korban kepada POSMETRO bercerita, sekarang dirinya tinggal di rumah kerabatnya yang berada di lokasi itu.Selain kehilangan tempat tinggal dirinya juga kehilangan satu-satunya perahu untuk melaut yang sehari-harinya untuk menopang biaya kebutuhan hidup. Baca lebih lanjut